Sebelum kamu nerusin baca posting ini, tarik napas dulu, baca bismillah, pejamkan mata sejenak dan bayangkan sejenak wajah ibumu di rumah. Udah kebayang jelas? Kalo udah, lanjutin baca dan renungkan posting ini..
Ibu selalu cerewet
Pernahkah kita ngomel waktu dia cerewet?
jawab: sering.
Pernahkah kita cuekin dia?
jawab: pernah.
Ibu selalu sok ngatur
Pernahkah kita jengkel dan ga mau diatur?
Jawab : pernah
Ibu selalu sok tahu
Pernahkah kita patuh dengan omongannya?
Jawab : gak juga
Ibu selalu sok deket
Pernahkah kita memperhatikan keadaannya akhir-akhir ini?
Jawab : ga terlalu perduli tuh
Ibu selalu menyuruh ini dan itu
Pernahkah kita menolak perintahnya?
Jawab : sering
Ibu selalu gak sependapat dengan kita
Pernahkah kita membentaknya?
Jawab : sering
Ibu selalu memaksa kita
Pernahkah kita membantahnya dengan kasar?
Jawab : pernah
Pernahkah kita mikir apa yang dia pikirkan?
jawab: gak lah..
Sebenernya apa yang dia pkirkan?
jawab : Takut,
Yaitu : Takut gak bisa liat kita senyum, nangis, ketawa & Takut gak bisa ngajar kita lagi karena waktunya singkat .
Pernahkah kita lihat dia menangis?
Jawab : tidak
Kenapa : karena ia tak mau terlihat sedih di depan kita. Ia tidak ingin membuat kita khawatir terhadapnya.
Pernahkah kamu membuatnya menangis?
Jawab : pernah
Tahukah kita kenapa ia menangis?
Jawab : karena ia merasa telah gagal mendidik anak-anaknya. Ia sedih melihat tingkah laku kita setiap hari. Ia kecewa dengan kita
Pernahkah kamu tahu kalau ibumu sedang sakit?
Jawab : tidak
Kenapa : karena ibu selalu menyembunyikannya dari kita
Tahukah kamu kenapa ia bisa sampai sakit?
Jawab : mungkin kecapekan
sebenarnya : ya, ia terlalu lelah. Terlalu lelah untuk merawat dan menjagamu, sedangkan kamu selalu tidak pernah mengerti terhadap betapa letihnya ia. Tapi, selelah apapun itu, ia selalu ikhlas dan tulus menjagamu. Tak mengharap balasan apapun.
Bagaimana jika ibu tidak ada di rumah?
Jawab : asyik, bebas !
Bagaimana jika ibu tidak ada di rumah selamanya?
Jawab : ga mungkin. Ibu pasti pulang.
Bagaimana jika ibu tidak kembali?
Jawab : aku akan menjemputnya
Bagaimana jika ibu tidak bisa dijemput?
Bagaimana jika Ia sudah pergi selamanya?
Jawab : …..
Bagaimana jika ibu sudah tidak ada lagi disampingmu?
Apa yang kamu rasakan?
Saat "ibu" menutup mata .
Gak ada lagi yang cerewet,
Saat kita nangis manggil-manggil dia apa yang dia balas?
Dia cuma diam.
Bagaimana jika kita belum sempat membuatnya tersenyum?
Bagaimana jika kita belum sempat membahagiakannya sebelum ia pergi?
Bagaimana jika kita bahkan belum sempat meminta maaf atas semua dosa yang kita perbuat terhadapnya?
Bagaimana jika kita belum pernah bersimpuh mencium kedua kakinya?
Dan bagaimana seandainya ini adalah kesempatan kita yang terakhir untuk melakukan itu semua, tapi kita telah menyia-nyiakannya?
Bayangkan, saat kita pulang ke rumah.
Gak ada yang menjawab salam kita
Gak ada yang menyambut kita dengan senyum yang ramah
Gak ada bau harum masakan dari dapur
Gak ada teriakan-teriakan di pagi hari
Gak ada omelan-omelan
Gak ada pelukan hangat
Gak ada ciuman lembut
Gak ada nasehat bijak
Gak ada dukungan semangat
Semuanya gak ada
Yang ada hanya foto cantiknya di pigura
Yang ada hanya gantungan bajunya di almari
Yang ada hanya peralatan make-up nya di meja rias
Yang ada hanya mukenah harumnya
Yang ada hanya siluet wajahnya yang terus membayang
Yang ada hanya isak tangis
Yang ada hanya raungan lirih
Tanpa pernah lagi melihat dirinya secara nyata
Tapi bayangannya akan tetap ada disamping kita & berkata.
"anakku jangan menangis "ibu" masih disini
"ibu" sayang kamu.
# # #
teruntuk ibundaku tercinta, terkasih, dan tersayang.
teruntuk bidadariku seorang
teruntuk ia yang selalu membuatku rindu
teruntuk ia yang tak pernah lelah mendoakanku
teruntuk ia yang rela mengorbankan hidupnya untukku
teruntuk ia yang sangat aku cintai
aku bahagia
aku bersyukur
karena engkaulah yang dipilih oleh Allah menjadi Ibuku
bukan yang lain :)
Ya Allah Ya Rabbi
izinkan aku bisa membahagiakan dia
walaupun aku tahu tak akan bisa membalasnya
paling tidak jangan biarkan Engkau membuatnya menangis lagi karena aku
izinkan aku selalu bisa membuatnya tersenyum Ya Dzat Yang Maha Pengasih..
amien..
hati begitu dekat dengannya,
ReplyDeletesemua kebaikannya q rasakan saat ia tlah pergi, mengapa t' dari dulu q rasakan, , ,
yang ada hanya tangis tak terbendung